6 Cara Menghitung Ongkos Kirim Barang 2024: Biaya & Jarak

Cara Menghitung Ongkos Kirim Barang – Kegiatan menghitung ongkos kirim barang memang sangat penting untuk mendapatkan biaya total pengiriman. Dengan kemajuan jaman memang kini perhitungan ongkos kirim barang sudah dilakukan otomatis melalui sistem sehingga pelanggan tinggal tahu hasilnya.

Namun untuk beberapa jasa ekspedisi masih belum menyediakan fasilitas cek ongkos kirim online sehingga harus dilakukan perhitungan secara manual. Seperti misalnya pada TARIF CENTRAL CARGO dimana ada beberapa ada wilayah yang tidak ada didalam cakupan sehingga kalian harus menghitung ongkos kirim barang secara manual.

Cara hitung ongkir barang memang ada beberapa jenis mulai berdasarkan jarak, berat barang, volumetrik, kubikasi dan juga layanan pengirimannya. Kemudian kamu juga bisa memanfaat rumus perhitungannya sebagai cara menentukan ongkir jualan online.

Dalam cara menghitung ongkos angkut barang kalian harus memperhatikan berat maupun jarak pengirimannya. Terlebih bagi yang mencari ongkos kirim barang termurah pastinya wajib memperhitungkannya secara teliti.

Bagi yang sering belanja online pastinya ingin mendapatkan ongkos kirim paling murah, tak heran jika harus membandingkan jasa ekspedisi satu dengan lainnya. Pada dasarnya semua ekspedisi menggunakan perhitungan yang sama sehingga mudah untuk didapatkan tarifnya.

Cara Menghitung Ongkos Kirim Barang

Terlebih untuk cara menghitung tarif cargo dimana akan sedikit berbeda dengan pengiriman regular. Sebagai pelanggan pastinya wajib tahu cara menghitung ongkos kirim barang untuk memperkirakan pengeluaran dalam tiap aktivitas pengiriman.

Dengan melakukan cara menghitung ongkos kirim barang kamu juga bisa komplain kepada ekspedisi jika ternyata tarif yang ditawarkan jauh lebih mahal. Lebih jelasnya mengenai cara menghitung ongkos kirim barang silahkan simak rangkuman Kuriran.id dibawah ini.

1. Cara Menghitung Ongkir Berdasarkan Jarak

Pertama adalah cara menghitung ongkir berdasarkan jarak dimana jadi faktor utama dalam proses pengiriman barang. Logikanya semakin jauh jaraknya maka ongkos kirim bertambah mahal, sebaliknya jika tambah dekat maka ongkirnya murah. Kemudian biaya ongkir untuk tujuan dalam kota mulai dari Rp.9000, sedangkan luar pulau mulai Rp.20.000.

Jarak x Biaya Ongkir

Misalnya kalian mengirimkan barang dengan jarak 12km kemudian jasa ekspedisi menerapkan biaya ongkir Rp.9000/km. Berikutnya untuk mengetahui ongkir barang yang dikirimkan adalah maka untuk tinggal kalikan saja.

  • 12km x Rp.9000/km
  • = Rp.108.000

2. Cara Menghitung Ongkos Kirim dari Berat Barang

Selanjutnya cara menghitung ongkos kirim barang berdasarkan beratnya dimana dipakai pada beberapa ekspedisi. Disini apabila barang yang dikirimkan semakin berat maka ongkos kirim juga akan bertambah mahal dengan rumus sebagai berikut.

Berat x Tarif/kg

Untuk menghitung ongkos kirim barang dari beratnya kalian bisa mengkalikan dengan tarif perkilogram. Misalnya kamu mengirimkan barang dengan berat 5Kg dimana dikenakan tarif oleh ekspedisi Rp.9000/kg maka hasilnya sebagai berikut.

  • 5kg x Rp.9000/kg
  • = Rp.45.000

3. Cara Menghitung Ongkir dari Volume Barang

Cara menghitung ongkos kirim berikutnya adalah berdasarkan volume atau sering disebut sebagai volumetrik. Rumus yang digunakan adalah perkalian dimensi barang kemudian akan didapatkan volume dan dikalikan tarif dari ekspedisi.

Cargo darat : P x L x T (cm)/4000 = kg x ongkir/kg = ongkir

Cargo udara : P x L x T (cm)/6000 = kg x ongkir/kg = ongkir

Sebagai contohnya kita lakukan cara menghitung ongkos kirim barang cargo darat. Misalnya dimensi paketnya 50 x 50 x 20cm kemudian ekspedisi menerapkan tarif Rp.9000/kg. Berikutnya kalian tinggal kalian saja volumenya seperti berikut.

  • 50 x 50 x 20/4000 = 12,5kg = Digenapkan 13kg
  • 13kg x Rp.9000/kg = Rp.117.000

4. Cara Menghitung Tarif Cargo Kubikasi

Cara berikutnya adalah menghitung tarif cargo dimana memakai satuan kubik. Tak heran jika disebut juga tarif kubikasi karena memang memperhitungan volume barang dalam meter kubik, rumusnya adalah seperti dibawah ini.

P x L x T(cm)/1000 = m3 x ongkir/m3 = ongkir

Misalnya sebuah ekspedisi menerapkan tarif kubikasi Rp.12.000/m3 kemudian kalian akan mengirimkanm barang dengan dimensi 50 x50 x20cm. Perhitungannya cukup mudah dilakukan cukup memakai rumus kubik seperti berikut.

  • 50 x 50 x 20/1000 = 50m3
  • 50m3 x Rp.12.000/m3 = Rp.600.000

5. Perhitungan Ongkos Kirim Dari Layanan

Selanjutnya adalah menghitung ongkos kirim berdasarkan layanan pengirimannya. Setiap ekspedisi menawarkan tarif berbeda beda untuk layanan instan, sameday, regular, maupun ekonomi. Yang membedakan adalah kecepatan atau estimasi barang sampai ke tujuan.

Pada umumnya tarif instan dan sameday akan jauh lebih mahal dibanding regular karena memang diprioritaskan. Apabila kamu ingin mendapatkan ongkir murah pilih layanan regular ataupun ekonomi dari ekspedisinya.

6. Cara Menghitung Biaya Packing

Terakhir adalah cara menghitung biaya packing dimana tiap ekspedisi menawarkan perhitungan berbeda beda. Namun pada umumnya memakai volumetrik dimana menghitung panjang lebar serta tingi paket untuk mendapatkan ongkirnya.

Panjang x Lebar x Tinggi : 0,8

Pada dasarnya memang biaya packing bersifat opsional ataupun tambahan jadi bisa tidak dipakai. Misalnya kalian akan mengirimkan paket dengan dimensi 50 x 30 x20 kemudian biaya packingnya akan didapatkan dengan perhitungan sebagai berikut.

  • 50 x 30 x 20 : 0,8 = 37500
  • = Rp.37.500

Akhir Kata

Cara diatas berlaku juga untuk perhitungan BIAYA KIRIM BARANG KE AMERIKA maupun negara luar lainnya. Memang ongkir akan dipengaruhi oleh layanan, jarak, berat barang maupun jalur yang diambil konsumen.

Untuk mendapatkan ongkos kirim barang murah memang sebaiknya memilih layanan regular karena tarif dasarnya sudah terjangkau. Namun jika ingin barang cepat sampai tidak ada salahnya menggunakan pelayanan sameday ataupun instan.